LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI
“JARINGAN TUMBUHAN”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 4
¶ ANDI
NURUL ILMI G.
¶ ANDI
SRI DEVI
¶ DHENY
IKHWAN
¶ MUH.
IAN SAPUTRA
¶ MUH.
SATYA DARMA
¶ RIA
ARJULINTY W.
KELAS : XI IXACT E
SMA NEGERI 3 PALOPO
TAHUN AJARAN 2013/2014
DAFTAR
ISI
Daftar Isi ……………………………………………………………………..………………………………………………………… 1
Kata Pengantar……………………………………………………….……………………………………………………………. 2
Bab I Pendahuluan
………………………………………………………………………………………………………………
A.
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………….. 3
B.
Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………. 3
C.
Waktu dan Tempat
………………………………………………………………………………………………… 3
Bab II Tinjauan Pustaka
……………………………………………………………………………………………………… 4
A.
Pengertian Akar, Batang dan Daun
……………………………………………………………………… 4
B.
Susunan Organ-Organ Tumbuhan ………………………………………………………………………… 4
Bab III Metode Kerja
……………………………………………………………………………………………………………. 8
A.
Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………………………………….. 8
I.
Alat ……………………………………………………………..……………………………………………………... 8
II.
Bahan …………………………………………………………….………………………………………………….. 8
B.
Cara Kerja ………………………………………………………………..………………………………………………. 8
Bab IV Hasil Dan Pembahasan
………………………………………………………………………………………….. 9
A.
Hasil ………………………………………………………………………………..…………………………………………. 9
B.
Pembahasan
…………………….………………………………………………………………………………………. 10
Bab V Penutup ………………………………………………………………………………..……………………………………. 12
A.
Kesimpulan
………………………………………………………………………..……………………………………… 12
Daftar Pustaka
…………………………………………………………………………………………………………………….. 13
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan Kehadirat Allah
SWT atas rahmat hidayah dan karunianya, khususnya bagi kami yang telah mampu
menyelesaikan tugas ini yang berjudul “ Mengamati Struktur Pada Organ-Organ
Tumbuhan”
Dalam
menulis laporan ini, Alhamdulillah kami tidak mendapatkan kendala – kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu kami juga
mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan dorongan
dan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Disini
kami juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ini terdapat
hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan Ibu guru mohon dimaafkan.
Demikian
laporan ini kami buat. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih ada kekurangan yang kami peroleh oleh karena itu mohon dimaklumi.
Palopo, 28
September 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tingkat organisasi kehidupan
tumbuhan di mulai dari sel. Sel bersama sel-sel sejenis membentuk jaringan. Jaringan-jaringan
yang berbeda menyusun suatu organ yang memiliki fungsi tertentu. Organ-organ
yang berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu system organ.
Pada bab ini kita mempelajari
jaringan tumbuhan. Dalam perkembangan ilmu biologi, jaringan di manfaatkan
untuk mengembangbiakkan tanaman dengan teknologi maju, yaitu kultur jaringan.
Suatu jaringan pada tumbuhan ditanam dengan media buatan. Jaringan tersebut
dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan teknologi kultur jaringan, akan di
peroleh tanaman baru yang sama dengan induknya dan pengembangbiakannya memerlukan waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan menanam tumbuhan secara konvensional.
Jarigan tumbuhan adalah sel-sel
tumbuhan dewasa tidak tersusun secara acak, melainkan menyesuaikan diri melalui
berbagai cara dan membentuk sekelompok sek yang mudah di kenali. Jaringan
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.
Jaringan Meristem.
Berdasarkan asal pembentukannya,
jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu promeristem, meristem
primer, dan meristem sekunder. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem di
bedakan menjadi meristem apical, interkalar, dan lateral.
2.
Jaringan Permanen
Menurut fungsinya, di golongkan
menjadi beberapa bagian, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.
Tiga bagian pokok organ tumbuhan
yaitu akar, batang dan daun.
B.
Tujuan
1.
Mengamati struktur akar monokotil
dan di kotil
2.
Mengamati struktur batang monokotil
dan dikotil
3.
Mengamati struktur daun monokotil
dan dikotil
4.
Membandingkan persamaan dan
perbedaan struktur akar monokotil dan dikotil
5.
Membandingkan persamaan dan
perbedaan struktur batang monokotil dan dikotil
6.
Membandingkan persamaan dan
perbedaan struktur daun monokotil dan dikotil
C.
Waktu dan Tempat
Praktikum di laksanakan pada :
Waktu
: Selasa, 24 September 2013. Pukul 10.45 – 12.00 WITA
Tempat
: Kelas XI IPA D SMA NEGERI 3 PALOPO
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Akar, Batang Dan Daun
1.
Akar
Akar merupakan bagian dari
tumbuhan yang ada di dalam tanah sebagai tempat masuknya air dan mineral dari
tanah menuju seluruh bagian tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk melekatkan dan
menopang tubuh agar kokoh.
2.
Batang
Batang
merupakan salah
satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh. Batang adalah sumbu
tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. Daun
dan akar
dianggap sebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi
yang lebih khusus.
3.
Daun
Daun
merupakan bagian
tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran pipih, berwarna hijau. Daun berfungsi
sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
B.
Susunan Organ- Organ Tumbuhan
1.
Akar
Struktur anatomi akar pada sayatan
melintang akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam
sebagai berikut.
a) Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah
ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai
aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh yang berfungsi untuk memperluas
bidang penyerapan.
b) Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel
berdinding tipis dan tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar
sel untuk pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan makanan.
c)
Endodermis
Tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada
bagian sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan
silinder pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh
pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara
korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan
lainnya.
d) Stele
Stele merupakan bagian terdalam akar
yang terdiri dari bermacam-macam jaringan, antara lain sebagai berikut.
1) Perisikel Letaknya di
lapisan terluar dari silinder pusat/stele. Fungsinya untuk membentuk cabang
akar dan kambium gabus.
2) Berkas Pengangkut
Xilem, letaknya pada
bagian tengah akar. Floem, letaknya diantara jari-jari yang dibentuk oleh
xylem. Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat cambium.
Fungsinya merupakan titik tumbuh sekunder dimana akitivitas kambium kea rah
luar membentuk unsure kulit, sedangkan kearah dalam membentuk unsur kayu.
3) Empulur
Letaknya di bagian tengah dan diantara
berkas pengangkut. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
2.
Batang
Struktur Batang Dikotil
a)
Epidermis
Letaknya pada bagian terluar batang yang
terdiri dari selapis sel yang tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang antarsel.
Fungsinya sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan
air terlampau banyak. Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder,
terbentuk jaringan gabus berbentuk lensa yang disebut lentisel.
b)
Korteks
Bagian luar yang dekat dengan
epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin dalam tersusun tas jaringan
parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim sebagai jaringan penyokong dan
memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim sebagi jaringan dasar, pengisi dan
penyimpan zat.
c)
Stele
Stele terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringan
sebagai berikut.
1)
Perisikel
Merupakan
lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang. fungsinya
untuk memberikan kekuatan pada batang.
2)
Berkas
Pengangkut
Xilem, terletak pada bagiandalam berkas
pengangkut atau di bagian dalam cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
3)
Kambium
Kambium yang terletak diantara
berkas pengangkut dan parenkim disebut cambium fasikuler. Kambium yang terletak
diantara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikular. Aktivitas
cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dikotil, yaitu bertambah
besarnya diameter batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder
pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Oleh karena itu jaringan kambium
sering disebut titik tumbuh sekunder.
4)
Empulur
Empulur merupakan parenkim yang
terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat di sekitar kelompok-kelompok
ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut jari-jari empulur. Sel-sel
jaringan empulur segaris dengan cambium dengan kambiun fasikuler berubah
menjadi kambium.
Struktur Batang Monokotil
a) Epidermis
Epidermis
batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan
pada tumbuhan dikotil
b) Korteks
Korteks
batang tumbuhan monokotil berupa jaringan yang terdapat di bawah epidermis.
c) Stele
Stele
batang tumbuhan monokotil merupakan jaringan di bawah korteks. Pada berkas
vaskuler tumbuhan monokotil, diantara floem dan xylem tidak terdapat cambium.
3.
Daun
a)
Epidermis
Epidermis pada daun merupakan
lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas
dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
b)
Jaringan mesofil
Jaringan Tiang,
jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan
makanan. Salah satu ciri-ciri jaringan ini adalah Sel-sel berbentuk silinder,
dan tersusun rapat
c)
Jaringan bunga karang
Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga
bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan.
d)
Berkas pembuluh angkut
Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium. Pada akar, Xilem
berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi
sebagai sponsor penegak tumbuhan. Floem berfungsi mengedarkan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
e)
Stomata
Stoma (jamak:
stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2
dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2
sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2
dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2
dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain
stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang.

BAB III
METODE KERJA
A.
Alat Dan Bahan
i.
Alat
·
Mikroskop
ii.
Bahan
·
Preparat awetan akar monokotil dan
dikotil
·
Preparat awetan batang monokotil dan
dikotil
·
Preparat awetan daun monokotil dan
dikotil
B.
Cara Kerja
·
Mempersiapkan mikroskop untuk
pengamatan.
·
Mengambil preparat awetan akar
monokotil dan dikotil
·
Meletakkan preparat awetan akar
monokotil dan dikotil di atas meja objek lalu di amati dengan perbesaran 10x10
·
Menggambar hasil pengamatan kami
·
Meletakkan preparat awetan batang
monokotil dan dikotil di atas meja objek lalu di amati dengan perbesaran 10x10
·
Menggambar hasil pengamatan kami
·
Meletakkan preparat awetan daun
monokotil dan dikotil di atas meja objek lalu di amati dengan perbesaran 10x10
·
Menggambar hasil pengamatan kami
·
Setelah di gambar, kami memberikan
keterangan bagian-bagiannya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Perbesaran 10x10 Perbesaran
10x10


Gambar 1. Preparat awetan akar dikotil Gambar 2. Preparat awetan akar monokotil
Perbesaran 10x10 Perbesaran 10x10


Perbesaran 10x10 Perbesaran 10x10


Gambar 5. Preparat awetan daun
dikotil Gambar 6. Preparat awetan daun monokotil
B. Pembahasan
1.
Secara anatomis, akar tersusun oleh empat lapisan
jaringan pokok (sistem jaringan), yaitu epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).
a.
Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b.
Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c.
Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
d.Silinder
Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim
2. Struktur primer batang monokotil dari luar ke dalam terdiri dari epidermis
sklerenkim, parenkim korteks, ikatan pembuluh, dan parenkim empulur. Struktur
primer batang dikotil dari luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks dan
stele (silinder pusat).
Tumbuhan
dikotil yang sudah tua selain memiliki jaringan primer juga memiliki jaringan
sekunder yang terbentuk akibat aktivitas Kambium. Macam-macam jaringan
sekunder pada tumbuhan dikotil yaitu Floem sekunder dan Xilem sekunder.
3. Daun tersusun atas tiga jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan
parenkim, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
1.
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perbedaan
akar monokotil dan dikotil
MONOKOTIL
|
DIKOTIL
|
Letak xilem dan floem pada akar tua tetap
berselang-seling
|
Letak xilem di dalam dan floem di luar
|
Perbedaan
batang monokotil dan dikotil
MONOKOTIL
|
DIKOTIL
|
Tidak mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat
tumbuh membesar
|
Mempunyai kambium vaskular, sehingga dapat tumbuh
membesar
|
Tidak ada kambium diantara xilem dan floem
|
Ada kambium diantara xilem dan floem
|
Perbedaan
daun monokotil dan dikotil
MONOKOTIL
|
DIKOTIL
|
sejajar atau
melengkung
|
pertulangan daun menjari atau menyirip
|
Parenkima
mesofil umumnya tidak terdifferensiasi jaringan tiang dan bunga karang
|
Parenkima mesofil terdifferensiasi menjadi jaringan
tiang dan bunga karang
|
DAFTAR PUSTAKA
Diah Aryulina, dkk.
2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas
XI. Jakarta: Esis.
Santoso, Begot. 2005. Biologi dan Kecakapan Hidup 2A. Bandung:
Ganeca Exact.
Sudjadi, Bagod dan Siti
Laila. 2007. Biologi Sains dalam
Kehidupan. Surabaya: Yudistira.
Akhyar, M.Salman. 2006.
Biologi untuk SMA Kelas II (Kelas XI)
Semester 1. Bandung: Grafindo Media Pratama.
izin copy
BalasHapusizin copy
BalasHapus